Suatu
hari di perjalanan, mereka bertemu dengan seorang Bhiksu senior. Bhiksu ini
memberitahukan Puteri Jiva : “Samanera cilik ini bukan orang biasa, anda harus
lebih seksama menjaganya. Jika sampai usianya 35 tahun dan tidak melanggar
sila, maka dia akan seperti Bhikkhu Upagupta yang hidup pada masa pemerintahan
Raja Ashoka yang
menyelamatkan makhluk tak terhingga”. Dia terdiam sejenak kemudian melanjutkan
lagi : “Andaikata dia tidak mengamalkan sila dengan sempurna, maka dia juga
akan menjadi penyebar Buddha Dharma, mengembangkan bakatnya dalam Buddha Dharma.
Ibu dan anak mengingat ucapan sang Bhiksu di dalam hati.
一天,罗什母子在路上遇见一位相貌非凡的高僧。这位高僧郑重地对耆婆说:“小沙弥非等闲之辈,你要小心守护他。要是到了三十五岁他仍没破戒,那他一定会向阿育王时的优波掬多法师一样度人无量,万事齐名。”他停了停又说:“假使他的戒行不全虽然成就较底,但仍是一位兴隆佛法、多才多艺的佛教的中流砥石。”母子俩把高僧的话记在心里。