Setelah Kumarajiva
tinggal di dalam rumah yang dibangun oleh Kaisar Yao Xing untuknya, dia merasa
bahwa rintangan karma (karmavarana) nya
terlalu berat, maka itu setiap kali sebelum memulai pekerjaan menerjemahkan, bersama
dengan murid-muridnya terlebih dahulu melafal “Namo Amitabha Buddhaya”, dan
berkata pada semua hadirin : “Walaupun tubuhku jatuh ke noda duniawi, namun
Dharma yang saya ceramahkan adalah benar adanya. Ibarat bunga teratai yang
muncul dari lumpur, semoga anda semuanya hanya memetik bunga teratainya, jangan
mengambil lumpurnya”. Dapat dilihat betapa besar kesungguhan hati Kumarajiva.
罗什住入姚兴为他新造的宅第后,认为自己业障太重,每次译经前,都要与弟子一起诵念“南无阿弥陀佛”,并对大众说:“我虽身落尘俗,我所说的法却是正确的。就如污泥中生着清香美丽的莲花,希望各位只采莲花,不要取污泥。”可谓用心良苦。